Kamis, 19 Januari 2012

JUM’AT…. Hari Ibadah

JUM’AT…. Hari Ibadah
( Antara Hikmah dan Fadhilah )
By: Muherman Numrah

Muqaddimah

Alhamdulillah, Washshalatu ‘Ala Rasulillah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam…

Waktu demi waktu kita lalui, dan hari demi haripun kita jelajahi. Namun apakah berlalunya waktu dan hari bisa mengingatkan kita dan memberi kita pelajaran, bahwa waktu dan hari itu mempunyai sebab, rahasia, fadhilah?. Yang tidak boleh terlewat begitu saja, disamping waktu adalah kepunyaan manusia paling berharga. Waktu juga mempunyai keistimewaan tersendiri pada dzatnya (dirinya), sehingga membuatnya istimewa dan berbeda dengan waktu dan hari yang lain.
Pada risalah singkat ini kita akan coba ungkap sebua rahasia keagungan hari Jumat, hari yang paling istimewa secara muthlaq. Kenapa dan apa rahasia tersebut?

Hidayah Qur’an

Firman Allah Ta’ala:
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9).

Hari Jum’at dan lembaran sejarah

Kita tidak akan bercerita tentang kejadian sejarah yang terjadi pada masa Islam atau setelah Islam, akan tetapi kita akan becerita tentang pelencengan umat terdahulu terhadap hari ini. Sehingga Allah Ta’ala menyesatkan mereka dan mereka mengambil hari khusus selain hari jumat, padahal Allah Ta’ala telah menetapkan buat mereka lewat lidah para Rasul bahwa ia adalah hari Allah yang harus diagungkan. Tentang hal ini Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
 (( أضل الله عن الجمعة من كان قبلنا، فكان لليهود يوم السبت، وكان للنصارى يوم الأحد، فجاء الله بنا فهدانا ليوم الجمعة، فجعل الجمعة والسبت والأحد، وكذلك هم تبع لنا يوم القيامة، نحن الآخرون من أهل الدنيا، والأولون يوم القيامة المقضي بينهم قبل الخلائق )) (مسلم).
“Allah Ta’ala telah menyesatkan umat terdahulu dari hari jumat, sehingga bagi orang yahudi ada hari sabtu sedangkan orang nasrani ada hari minggu. Lalu Allah Ta’ala mendatangkan untuk kita hari Jumat dan menunjuki kita pada hari itu, Dia menciptakan hari jumat, sabtu dan minggu. Dan demikian pula mereka akan menjadi pengikut kita pada hari kiamat kelak, kita adalah orang terakhir dari penduduk dunia, sedangkan di akhirat kita orang yang paling pertama di adili diantara mereka sebelum mahkluq yang lainnya.” (RIwayat Imam Muslim).

Jumat adalah hari Ibadah

Berkata Ibnu Katsir Rahimahullah: Hari jumat di namakan dengan jumat adalah karna ia mustaq (terpecah) dari kalimat Aljam' (berkumpul), karna orang-orang Islam berkumpul pada hari itu sekali pada setiap minggunya di lembaga-lembaga besar. Sungguh Allah Ta'ala memerintahkan orang-orang beriman supaya berkumpul pada hari jumat dalam berbibadah kepada-Nya. sebagaimana firman Allah Ta'ala:
"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli,..." (QS. Al-Jumu'ah: 9). ( Lihat Tafsir Ibnu Katsir, surat AlJumua'h).

berkata Ibnu qayyim: "Hari Jumuat adalah hari ibadah, posisinya sebagai hari diantara hari-hari yang lain adalah seperti posisi bulan ramadan diantara bulan-bulan lainnya. dan jam mustajabnya do'a pada hari ini seperti malam lailatul qadar pada bulan Ramadhan." (Zadul Ma'ad: 1/398).

Jumat adalah hari raya mingguan umat Islam

Disamping hari raya idul fitri dan idul adha, Allah Azza Wa Jalla menjadikan hari jum’at sebagai hari raya umat Islam ketiga. Bedanya adalah karna hari jumat di lakukan setiap minggunya sedangkan idul fitri dan adha di lakukan setahun sekali. Selain dari tiga hari ini kita di larang merayakan hari-hari yang lainnya.
Kalau seandainya dinamakan dengan hari raya, maka sudah terdetik di hati kita dengan ‘hari gembira-ria dan hari bahagia’. Memang demikian, akan tetapi walaupun seperti itu gembira yang di maksud adalah gembira taat. Karna hari raya tersebut adalah ibadah khusus, sedangkan orang beriman yang hakiki adalah orang yang gembira apabila bisa berbuat taat.
Tentang hal ini Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
إن هذا يوم عيد جعله الله للمسلمين فمن جاء الجمعة فليغتسل
“Sesungguhnya hari jumuat adalah hari raya yang Allah ciptakan khusus untuk orang islam, maka siapa yang ingin melaksanakan shalat jumuat  maka hendaklah dia mandi!...”. ( Riwayat Ibnu Majah, dan lihat shahih targhib syaikh Albani).

Kewajiab Shalat Jumu’at

Pada hari yang mulia ini di syariatkan padanya sebuah ibadah wajib, dua ibadah namun dilakukan dalam satu hari. Yaitu: Khutbah jumat dan shalat jumat. Dan ibadah ini tidak boleh ditinggalkan secara sengaja, walaupun ia berbentuk ganti dari shalat zhuhur akan tetapi Allah dan Rasul-Nya telah mengkhususkannya menjadi ibadah shalat jumat dan khutbahnya, yang mesti di lakukan oleh setiap laki-laki balig berakal. Dan tidak wajib buat wanita muslimah.
Meninggalkan jumat secara sengaja adalah maksiat, apalagi meninggalkanny sampai beberapa kali. Tentang hal ini Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
لينتهين أقوام عن ودعهم الجمعات أو ليختمن الله على قلوبهم ثم ليكونن من الغافلين
“Hendaklah suatu kaum berhenti dari meninggalkan shalat jumuat, atau Allah akan menutup hati mereka. sehingga mereka menjadi orang-orang yang lalai”. ( RIwayat ImamMuslim).
Sebaik-baik hari
Tidak di ragukan lagi bahwa hari jumuat adalah sebaik-baik hari dalam seminggu, sebagaimana ramadhan sebaik-baik bulan dari setahun. Yang demikian adalah beberapa sebab, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة، فيه خلق آدم، وفيه أدخل الجنة، وفيه أخرج منها، ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة
“Sebaik-baik hari terbitnya matahari adalah hari jumuat; pada hari itulah di ciptakan Nabi Adam, padanya di masukkan ke dalam sorga, dan pada hari itu pula dia di keluarkan dari Sorga. Dan kiamat tidak akan terjadi melainkan pada hari jumuat”. ( Riwayat Muslim).

Fadhilah hari Jumuat

Hari jumuat memiliki keistimewaan yang banyak sekali, kita sebutkan diantaranya:

satu: Sebaik-baik hari, sebagaimana pada hadits diatas.

Kedua: Pada hari jumuat ada satu jam di maqbulkan doa, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
إن في الجمعة ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلي يسأل الله شيئاً إلا أعطاه إياه - وقال بيده يقللها
“Sesungguhnya pada hari jumuat adalah satu jam, tidaklah seorang muslim mendapatkannya sedangkan dia dalam keadaan shalat, kemudian meminta kepada Allah akan sesuatu permintaan melainkan Allah akan memberinya”. Rawi berkata: Kemudian Nabi mengisyaratkan dengan tangannya (jari-jemari) dan mengecilkan jumlahnya. ( Riwayat Bukhari dan Muslim ).

Tiga: Pada hari itu terjadinya kiamat, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة
“…Dan kiamat tidak akan terjadi melainkan pada hari jumuat”. ( Riwayat Muslim).

Empat: Hari pengampunan dosa, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
لا يغتسل رجل يوم الجمعة، ويتطهر ما استطاع من طُهر، ويَدّهِنُ من دهنه، أو يمس من طيب بيته، ثم يخرج فلا يفرق بين اثنين، ثم يصلي ما كُتب له، ثم ينصت إذا تكلم الإمام، إلا غفر له ما بينه وبين الجمعة الأخرى
“Tidaklah seorang laki-laki mandi pada hari jumuat, kemudian bersuci sesanggupnya, dan memakai minyak rambut, atau memakai kesturi di rumahnya. Lalu dia keluar dan tidak membedakan antara dua, kemudian shalat sebagaimana di tentukan, kemudian dia diam apabila imam (khatib) berkhutbah. Melainkan akan diampuni dosanya antara jumat waktu itu dengan jumah selanjutnya.” ( Riwayat Imam Bukhari).
Lima: Pahala yang sangat besar, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
من غسَّل يوم الجمعة واغتسل ثم بكّر وابتكر ومشى ولم يركب، ودنا من الإمام فاستمع ولم يَلْغُ، كان له بكل خطوة عمل سنة أجر صيامها وقيامها
“Siapa yang mandi pada hari jumuat secara sempurna, kemudian dia pergi di awal waktu, lalu berjalan tanpa menaiki kendaraan, memperhatikan Imam (khatib berkhutbah), mendengarkannya dan tidak berbuat lagw (seperti bicara dan banyak gerakan). Maka baginya setiap langkah seperti amal setahun, pahala puasa dan qiyamnya.” ( Riwayat Abu Daud).

Enam: Terhindar dari azab kubur apabila meninggal pada hari jumat atau malamnya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
من مات يوم الجمعة أو ليلة الجمعة وُقِيَ فتنة القبر
“Siapa yang meninggal pada hari jumuat atau malam jumuat, maka dia akan di selamatkan dari azab kubur.” ( Riwayat Imam Ahmad).

Dan masih bayak lagi fadhilah dan kemuliaanhari jumat, baik itu dari segi dzatnya atau amalan pada hari itu.

Membaca surat Al Kahfi

Pada hari jumuat dianjurkan sekali membaca surat alkahfi, sebagaimana di jelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘ALaihi Wasallam dalam sabda beliau:
"Siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari jumuat, maka Allah akan memberinya cahaya antara dua jumuat". (HR. Hakim dan Baihaqi, Disahihkan oleh Albani).

Adab-adab

Pada hari jumuat dianjurkan sekali: Mandi, memakai pakaian putih, pakai haruman, memotong kuku, berjalan menuju masjid, berjalan dengan tenang, masuk masjid dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri, shalat tahiyyatul masjid, mendengar khatib dan tidak bicara, dan masih banyak lagi adab-adab yang mesti kita jaga pada hari mulia ini.

Fiqih wanita di hari jumuat

Shalat jumuat tidak di wajibkan bagi kaum wanita, dan juga tidak di haramkan. Kaum wanita boleh mengikuti jumat dan mendengar khutbah. Akan tetapi bagi wanita yang ikut jumatan harus menyempurnakan shalatnya menjadi empat, sebagaimana shalat zuhur.

Akan tetapi dirumahnya lebih baik bagi wanita, karna masjid wanita pada hakikatnya adalah rumahnya dan sampai kepada karmarnya atau tempat yang paling tersembunyi di rumahnya. Hikmah demikian adalah karna wanita bisa membuat fitnah laki-laki, dan bisa pula menyakiti dirinya. Dan beribadah di dalam rumahnya lebih baik bagi kaum wanita, yang demikian lebih aslam dan lebih utama.
Namun kaum wanita juga dianjurkan sebagaimana laki-laki di anjurkan melakukan amalan-amalan khusus pada hari itu, kecuali pergi ke masjid.

Kaum wanita, juga dianjurkan: bersih-bersih, khishal fitrah, membaca surat kahfi, banyak berdo’a, banyak dzikir dan mendengar khutbah bagi yang dekat rumahnya dari masjid.

Penutup

Semoga dengan risalah singkat ini kita bisa lebih memperhatikan ibadah pada hari jumat, terutama shalat jumat tersebut dan tidak meninggalkannya secara sengaja. Mengajak keluarga kita, anak, saudara, bapak, paman, tetangga, sahabat dan orang islam lainnya agar mengagungkan hari ini dan beribadah pada hari itu dengan penuh ikhlas dan mengharap pahala dari Allah semata.
Mengingatkan mereka agar banyak berdo’a pada hari ini, dan mengajak mereka supaya bahagia dan bergembira pada hari ini. Kegembiraan yang tidak berlebihan, dan kalau bisa saling menjenguk antar sesame terkhusus silatur rahim antara kerabat. Semoga Allah menerima amalan kita dan mengabulkan do’a kita pada hari mulia ini.

Alhamdulillah. Allahu A’lam!




[1] . Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.

0 komentar:

Posting Komentar