Kamis, 08 Maret 2012

SEBAB DATANGNYA RIZKI

SEBAB DATANGNYA RIZKI
.
Pertama: Banyak Istigfar

Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً . يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً
“Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).
Ketahuilah bahwa yang melarang turunnya rizki dan berkah adalah dosa, dan ia tidak akan bisa diangkat melainkan dengan taubat dan istigfar.
.
Kedua: Taqwa dan Tawakkal

Apa itu taqwa?
Taqwa dalam ta’rif syamilnya adalah menjalakan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangannya.
Firman Allah Ta’ala:
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً
“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”. (QS. Ath-Thalaq: 2, 3).

Dan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغْدُو خِمَاصًا ، وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Jika kalian bertawakkal kepada Allah akan sebenar tawakkal; sungguh Dia akan memberi kalian rizki sebagaimana burung di beri rizki pergi dalam keadaan kosong (lapar) dan pulang kekenyangan”. (HR. Turmizi, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahihul Jami’).

Berkata Ibrahim Bin Adham: “Aku tanya salah seorang Pendeta; Dari mana anda akan dapat makanan?” ia berkata kepadaku: “Aku tidak mengetahui hal ini, akan tetapi tanyalah Tuhan-ku dari mana Dia akan memberiku makan?” (ihya’,hal. 306).
.
Tiga: Mengiringi antara Haji dan Umrah
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّ مُتَابَعَةَ بَيْنِهِمَا تُنْفِي الْفَقْرَ وَالذُّنُوْبَ كَمَا يُنْفِي الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ
“Iringilah antara haji dan umrah, karena melaksanakan keduanya dapat menyingkirkan kefakiran sebagaimana tempaan api panas menghilangkan karat pada besi” (HR. Ahmad dan Tirmizi, dan di shahihkan oleh Alabani).
.
Empat: silatur Rahim

Silatur rahim adalah mempererat hubungan kekerabatan, seperti: Orang tua, paman dan bibi dan anak-anak mereka, khal (saudara ibu) dan tante dan anak-anak mereka.

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang ingin di mudahkan rizkinya, atau di panjangkan umurnya, maka hendaklah dia menghubungkan Silatur Rahim”. (HR. Imam Bukhari).
.
Lima: Berinfaq dan bersadaqah di jalan Allah

Sebagaimana firman Allah ta’ala:
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).

Dan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
"مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا"
“Tiada sehari pun yang dilewati oleh para hamba-Nya melainkan turun dua orang malaikat, maka satu di antara mereka berkata :‘Ya Allah berikanlah pengganti bagi orang yang berinfaq', dan malaikat lainnya berkata, 'Ya Allah berikanlah kebinasaan bagi orang yang menahannya’(bakhil).” (Hadits dalam Shahih Bukhari dan Muslim).
.
Enam: Do’a

Firman Allah Ta’ala:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". (QS. Ghafir: 60).

Kita disuruh supaya selalu berdo’a untuk setiap permasalahan kita; baik itu Duniawi (rizki) apalagi Ukhrawy (Agama). Hingga tali sandal kita yang putus kita di anjurkan supaya Allah menggantinya dengan yang lebih baik, apalagi yang lebih besar dari itu?!

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
لِيَسْأَلَ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَاجَتَهُ كُلَّهَا حَتَّى يَسْأَلَهُ شِسْعَ نَعْلِهِ إِذَا انْقَطَعَ
“Hendaklah salah seorang dari kalian memohon seluruh kebutuhannya kepada Rabbnya, sampai-sampai ketika tali sandalnya putus.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Dishahihkan oleh Syaikh Arnauth).
.
Tujuh: Usaha

Usaha lebih di kenal dengan istilah “Akhdzu Bil-Asbab”; maksudnya adalah sebab datangnya rizki, sebagaimana kita ketahui bahwa langit tidak akan menghujankan emas dan perak.

Kalau anda hanya berpangku tangan dan duduk saja di rumah, maka anda tidak akan mendapatkan apa-apa selain lapar dan kesal.

Namun, para ulama kita mengingatkan kita; Bahwa walaupun berusaha adalah salah satu sebab datangnya rizki, akan tetapi kita tidak boleh meyakini bahwa dengan usaha itulah kita dapat rizki. Karna yang memberi rizki hanya Allah Ta’ala semata.
.
Allahu A’lam..
.
By: Muherman Numrah Al-Minangkabawy

0 komentar:

Posting Komentar